"mau masuk mana?"

Pertanyaan itulah yang selalu dihujamkan kepada anak kelas sembilan.Termasuk aku. Banyak banget sodara,tetangga,temen yang nanyain aku mau masuk SMA mana.Dan jawaban faforitku adalah, ”Hehehe.Nggak tau.”

Beberapa hari lalu aku ke rumah nenekku(nenek asli,bukan nenek Rara).Dan aku ditanyain hal yang sama dengan campuran bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.

“Duh,putuku wis gedhe.Sekarang sudah kelas tiga,bentar lagi SMA,terus kuliah.”
Enak banget yah kalo cuman ngomonk? Aku yang njalanin mencret-mencret.
“Mau masuk SMA mana,Ra?”
Saatnya mengeluarkan Jawaban faforit,”Hehehe,nggak tau.”
Dengan enteng nenekku bilang,”Masuk SMA lima surabaya aja,Ra. SMA lima deket sini.Nanti kalo masuk SMA lima kamu nginep di rumah nenek.Enak,Ra dari sini tinggal naik bemo satu kali terus sampek.”

Aku nyengir.Nyantai banget,yah?Kalo cuman ngomong aku juga bisa.Gila,SMA 5!Dengan otak kebo sepertiku kudu mencret campur nanah dulu baru bisa masuk sana.Masalahnya nenekku nggak tau kalo cucu yang di hadapannya pendiem ini,kalo di sekolah ulahnya bukan main.

Balik lagi ke masalah ‘mau masuk mana?’(emang tadi kemana?) Tadi di skul aku nanyain satu per satu temen sekelasku dengan pertanyaan itu. Kebanyakan mereka jawab mau masuk 1 Sidoarjo,smala,sixteen,tujuh belas,1 surabaya,enam,sepuluh.Ada juga yang mau masuk STM en SMK.

Tadi juga aku sempet dapet data subrayon sma Surabaya plus danem terendah dan tertingginya untuk taun 2008.Aku pinjem dari Kiki trus aku baca bareng Tiche.
Aku : “Tiche mau masuk mana?”
Tiche : “Klo aku,seh milih ini.” (sambil nunjuk tulisan SMA 1 Surabaya) “Kalo Shabrina?”
Aku : “ Nggak tau,seh.Kayaknya klo gak 15, 16 ya 17.”
Tiche : “Kenapa?”
Aku : “ Ya Karena masuk lima sulit,Che.Taun ini ajah yang terendah28 yang tertinggi 39”
“Iya,Shabrina pasti kesulitan,” kata Tiche dengan singkat,padat,jelas,datar,enteng,tanpa ekspresi,tanpa rasa berdosa dan masih dengan aksi membaca kertas data subrayon tadi.
Aku ngeliatain Tiche,berharap Tiche nyadar klo perkataannya barusan....benar.Meskipun gitu jangan terang-terangan,kek.Lama aku ngliatin Tiche,dia jadi salting.
Tiche : “Iya,Tiche juga kesulitan.” (masih dengan tanpa ekspresi dan baca data subrayon)

Ada Yunita,yang katanya pengen masuk tujuh belas.Kayak salles dia promosi ke aku.
Yunita: “Shab,mau masuk mana?”
Aku : “Nggak tau.Kalo nggak 15 ya 16.”
Yunita : “Ahhhhh,17 aja lho.Nanti biar kita satu sekolah.”
Aku : “Kamu mau masuk 17?”
Yunita : “Iya.Enak kamu,Shab 17 itu deketnya warung.Pokoknya kamu keluar wis warung-warung tok.”
Aku : “emangnya 17 itu dimana?”
Yunita : “Nggak tau.Pokoknya deketnya warung-warung.Banyak kamu,Shab warungnya.”
Toengg!
Bu ,SMP 1 Waru juga deket warung.Tapi mana? Nggak ada SMA 17 di sana.Yunita,Yunita baru pertama kali aku tau ada anak pengen masuk satu sekolah dengan alasan karena sekolah tersebut deket warung.

Trus ada juga anak autis bin saraph yang aku tanyain dan jawab dengan ngaco,Mega.
Aku : “Meg,kamu mau masuk mana?”
Mega : “ Sekolah “
Aku : “Lhaiya sekolah mana?”
Mega : “Sekolah SMA”
Woii!Orang bodoh sedunia juga tau kalo habis SMP itu ngelanjutin ke SMA!

Terus Icha.
Aku : “ Icha mau masuk mana?”
Icha : “Nggak tau.Emang pilihannya berapa,sih?”
Aku : “Klo yang sekarang seh dua”
Icha : “Klo dua aku sih mendingan milih sekolah yang satu bagus yang satu jelek.Jadi biar kalo nggak diterima yang bagus,langsung keterima di yang jelek.”
Ide bagus!
Aku : “Contohnya.”
Icha : “ Ya kalo aku milih satu Sidoarjo sama 1Waru.”
Icha,anak yang pertama kali jawab mau masuk satu Waru.Yang lainnya nggak ada yang mau.Aku juga,nggak mau masuk 1 Waru.Pokoknya sebodho-bodhonya aku nggak mau masuk 1 Waru. Nggak kreatif banget masuk satu Waru.

Juga Kiki
Aku : “Kiki mau masuk mana?”
Kiki : “ Enam belas kayaknya.Sebenernya juga mau lima belas,tapi masuknya mahal.Kemaren aja kakaknya Maya habis 4 juta.”
Aku : “WOOWWW!”
Kiki : “ Habis gitu disana full day.Aku nggak bisa bayangin kalo full day sampe sore trus ikut OSIS.Pulang malem la’an?”
Kiki memang anak OSIS sejati.Aku juga anak OSIS.Orang Stres bInti Saraph (agak maksa).
Aku : “ Lho full day? Nggak mau masuk sana,ah.Nggak enak nggak bisa bobok siang.”
Keliatan kan bedanya Kiki dengan saya,Shabrina Dara Kirana?
Kiki : “Yeeee.Iya,istirahatnya dua kali...”
Aku : “Nggak ada jam tidur siangnya?”
Kiki : “BU,INI SEKOLAH BUKAN ASRAMA!”


Yah di atas tadi beberapa cuplikan wawancara(cuplikan?) dengan beberapa teman saya. Setelah tanya menanya masuk mana,aku,Yunita,Kiki,dan Dara ngomongin masalah MOS.
Kiki : “Aku kalo masuk Surabaya nggak enaknya MOSnya itu lho,lebih keras,pek”
Dara : “Iya,MOSnya Surabaya lebih parah dari Sidoarjo.”
Aku : “Halah!MOS Cuma tiga hari ae lho.”
Dara : “TIGA HARI GUNDULMU!SEMINGGU,CAK!”
Aku dapet kesimpulan dari kata-kata Dara barusan.Dara= buta.Orang aku punya rambut dibilang gundul.
Yunita : “Ya udah kalo gitu masuk 1 Waru aja.”
Kiki+Dara+Aku : “EMOHHH!”
Yunita cekikikan. Tiba-tiba aja aku punya ide bagus.
Aku : “Gimana kalo masuk 1 Waru,trus kalo sudah selesai MOS pindah ke Surabaya?Kalo kayak gitu kan kita nggak ikutan MOS.”
Dara : “MATAMU,NDUL!!”

Aku nggak tau apa yang salah dari ucapanku sehingga Dara bilang kayak gitu.Bener,kan?Katanya MOSnya Surabaya lebih parah dari Sidoarjo.Kalo gitu ikut MOSnya Sidoarjo trus kalo udah selese MoS pindah ke Surabaya.Dengan begitu kan nggak uasah ikut MOSnya Surabaya. Apa yang salah?